#Tiket Kereta
Explore tagged Tumblr posts
Text

🚆 Tiket Kereta Api Lebaran 2025 Laris Manis! KAI Daop 6 Yogyakarta melaporkan 162.397 tiket telah terjual! 🎟️ Puncak arus balik terjadi pada 4 & 6 April, dengan lonjakan pemesanan yang sangat tinggi 📈.
Buat yang belum beli tiket, masih ada kesempatan! Tiket untuk arus mudik masih tersedia, tapi jangan sampai kehabisan! Pemesanan hanya melalui aplikasi Access by KAI atau situs resmi kai.id ✅.
Segera rencanakan perjalananmu sekarang! 🚆 🔗 https://bursa.nusantaraofficial.com/tiket-kereta-api-lebaran-2025-laris-kai-daop-6-yogyakarta-rilis-data-terbaru/
0 notes
Text
Eksplor Kota-kota di Eropa dengan Flixbus
EKSPLOR kota-kota di Eropa dengan Flixbus dapat menjadi opsi transportasi antar kota antar negara di Benua Biru itu. Seorang kawan dari komunitas Backpacker International, Pam PamelaNo naik Flixbus empat kali untuk menikmati tujuh negara dan dua kali dengan kereta api. Pam PamelaNo mengisahkan perjalanannya mengeksplor atau menjelajahi Prancis, Belgia, Swiss, Austria, Rep Ceko, Jerman, dan…
#eksplor kota di eropa#harga tiket flixbus#jalan-jalan dengan flixbus#naik flixbus di eropa#naik kereta obb#naik tgv thalys
0 notes
Text
Beli Tiket Kereta Api Lebaran 2024 di tiket-kereta.com untuk Mudik ke Kampung Halaman
Hari libur Lebaran 2024 telah ditetapkan, menjanjikan momen istimewa bagi jutaan orang di seluruh Indonesia. Tidak ketinggalan bagi Anda yang ingin mudik ke kampung halaman menggunakan kereta api. Maka Anda sudah bisa memesan tiket kereta api lebaran 2024 di tiket-kereta.com. Tanggal 10-11 April 2024 yang jatuh pada hari Rabu dan Kamis menjadi momen penting yang ditunggu-tunggu. Surat Keputusan…

View On WordPress
0 notes
Text
Catat! Ini Jadwal Pemesanan Tiket Kereta Api Untuk Mudik 2024
JAKARTA – Pembelian tiket kereta api untuk periode angkutan Lebaran 2024 dapat dilakukan mulai 15 Februari 2024 atau H-45 untuk keberangkatan 31 Maret 2024 ataupun H-10 Idulfitri. Tiket tersebut dapat diperoleh melalui aplikasi Access by KAI, website kai.id, serta seluruh channel resmi pemesanan tiket KA lainnya. “Kami mengingatkan kepada pelanggan agar teliti dalam menginput tanggal, memilih…

View On WordPress
#Angkutan Lebaran 2024#PT Kereta Api Indonesia (Persero)#Tiket Kereta Api Lebaran 2024#Tiket Lebaran 2024
1 note
·
View note
Text
kapan bisa pesan tiket kereta api lebaran 2024 ?
Tiket kereta api Lebaran 2024 sudah bisa dipesan mulai tanggal 15 Februari 2024. Untuk pemesanan langsung aja ke sini >> http://www.manglayangtour.com/v2/form_train
Yuk dibooking tiketnya jangan sampai kehabisan
0 notes
Text
Mau Naik Whoosh ke Bandung? Ini Cara Pesan Tiket Kereta Cepat ke Bandung Selama Libur Nataru
RASIOO.id – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyediakan lebih dari 20 ribu tempat duduk Kereta Cepat Whoosh setiap harinya selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Tiketnya sudah bisa dipesan mulai H-7 di seluruh channel penjualan. Manager Corporate Communication KCIC, Emir Monti menjelaskan pemesanan tiket dapat dilakukan melalui aplikasi Whoosh, website ticket.kcic.co.id, loket,…

View On WordPress
0 notes
Text
Ternyata Segini Harga Tiket Komersial Kereta Cepat Jakarta-Bandung
JAKARTA – Harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung secara komersil sekitar 250.000 sampai dengan 350.000. Hal itu diungkapkan oleh Corporate Secretary Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa. “Tetapi kita akan melihat nanti ketetapannya seperti apa. Artinya akan mungkin ada perubahan. Jadi kita tunggu setelah diresmikan nanti,” ujar Eva di Stasiun Halim, Jakarta, Senin…

View On WordPress
0 notes
Text
Naik Kereta Tanpa Cetak Tiket
Sudah beberapa kali ini saya naik kereta jarak jauh tidak perlu mencetak tiket. Cukup menggunakan e-boarding yang bisa didapatkan melalui aplikasi KAI Boarding Pass tersebut menggantikan tiket fisik yang biasa dicetak di area masuk stasiun. Cukup menunjukkan ini pada petugas gerbang masuk dengan kartu identitas kita. Perjalanan lebih sesederhana, dan tidak perlu repot mengantri di area cetak…

View On WordPress
1 note
·
View note
Text
Jangan jadikan uang sebagai orientasi/tujuan. Nasihat yang dulu kujawab dengan bebal ini berangsur bisa kupahami. Seiring waktu berjalan, dari yang dulu single dan sekarang berkeluarga. Kalau dihitung sekali jalan perlu 4 tiket jika pakai pesawat / kereta. Sekali menginap langsung booking 2 kamar. Rasanya kalau kekhawatiran soal uang dan materi apalagi jadi tujuan / orientasi. Aku akan diselimuti kegelisahan sepanjang waktu karena takut kekurangan, berpikir bahwa uang/materi adalah satu-satunya pembebas biar leluasa ke sana kemari dan ngapa2in. Lupa bahwa rezeki itu sudah diatur, sudah dialokasikan sama Yang Maha Pengasih. Apalagi setelah berkeluarga, saat kebutuhan tak lagi soal diri tapi sudah merambat ke biaya pendidikan, properti, dsb. Pasti ada jalannya, ada rezekinya, yang penting terus berikhtiar sebaik mungkin.
Belajar lebih tawakal. Stres di tahun 2023 dipikir-pikir karena ingin sekali mengendalikan banyak hal. Ingin semua hal bisa berjalan dengan baik, tapi ternyata tidak. Ada hal yang akhirnya eror, tidak berjalan sesuai rencana, tidak bisa kukendalikan. Akhirnya stress. Belajar utk lebih berserah pada hasil setelah berusaha. Ada Allah yang mengatur segalanya, kita tidak perlu pusing untuk memikirkan semuanya. Apalagi terus berharap bahwa apa yang kita usahakan, selalu berhasil sesuai yang direncana. Nanti jadi mudah kecewa.
Komunikasi adalah kunci dari kelanggengan relasi. Baik itu dalam pertemanan, pernikahan, pekerjaan, dsb. Belajar untuk lebih komunikatif, lebih banyak mendengar, dan juga belajar untuk berkata yang baik-baik. Berhati-hati dengan lidah yang tak bertulang, yang berpotensi menyakiti orang lain - fitnah - dan berbagai hal yang bisa jadi keluar darinya karena tak mampu dikendalikan. Yang berakhir pada hilangnya kepercayaan, kesempatan, bahkan hubungan.
Jangan ragu untuk memutus pertemanan yang tidak sehat. Belajar untuk lebih dekat dengan lingkaran-lingkaran kebaikan, yang mengajak pada hal-hal baik, yang mengingatkan pada hal-hal baik, yang semakin dewasa ini sangat dibutuhkan banyak sekali nasihat ketimbang haha-hihi. Apalagi lingkaran-lingkaran salih yang membuat kita lebih dekat dengan Sang Pencipta.
Lebih banyak menerima feedback. Meski terdengar tidak nyaman, tapi kita sangat memerlukan kritik dari orang lain. Alih-alih denial, coba resapi bahwa bisa jadi ketidakpekaan kita selama inilah yang menghambat diri untuk berkembang. Karena diri menolak untuk dinilai dan dikritik. Tidak mendapatkan evaluasi, tidak mendapatkan saran untuk hal-hal yang perlu dibenahi, bersembunyi dibalik kata-kata mutiara "Aku memang seperti ini, kalau gak suka ya gak apa-apa, aku mau jadi diri sendiri." Apakah benar menjadi diri sendiri itu artinya tidak mau berubah lebih baik lagi atas sifat-sifat buruk yang dimiliki?
POV Orang Tua, anak-anak di masa kecilnya hanya akan terjadi sekali. Jangan sampai lalai dengan urusan pekerjaan dsb yang menyita waktu hingga tidak ada waktu untuk menjadi orang tua yang utuh, yang hadir, yang dengan segala keadaan yang nanti terjadi, tetaplah hadir sebagai orang tua bagi anak-anak.
Jangan memelihara rasa benci. Jangan memelihara pikiran yang picik. Jangan terus menerus berpikir buruk tentang orang lain dan juga diri sendiri. Apalagi memiliki sekeciiilll apapun buruk sangka kepada Allah - jangan sampai terjadi.
563 notes
·
View notes
Text
Kereta Whoosh, Privilege Penumpang Kelas First Class dan Kita yang Masih Harus Berusaha
Kemarin aku kembali menaiki kereta Whoosh Bandung - Jakarta. Saat panggilan untuk first class dan business class, beberapa orang saja yang maju — tumben tidak sebanyak biasanya. Jadi, aku yang cuma punya tiket ekonomi ini bisa berada di antrian paling depan. Terhitung cuma ada 10 orang lainnya di depanku, atau bisa jadi kurang. Tapi yang jelas, aku akhirnya bisa memasuki feeder dibagian paling dekat dengan feeder khusus first dan business class (yang artinya aku bisa masuk ke stasiun padalarang paling awal tanpa antri, tanpa fafifu wasweswos. Bener-bener kemarin tuh rasanya beda dengan biasanya. On a normal day, aku akan jalan buru-buru ke whoosh karena kalau tidak terburu, aku tidak akan kebagian tempat duduk. Selain itu, aku juga tidak akan kebagian jalan paling awal saat masuk ke stasiun Padalarangnya.
Cerita ini akan sedikit abstract bagi yang belum pernah naik whoosh tapi yang ingin aku highlight dari ceritanya adalah:
Orang-orang dengan first dan business class akan mendapatkan antrian masuk paling awal sebelum yang lain masuk. Akan mendapat tempat khusus dan paling dekat dengan pintu masuk. Bagi mereka, semuanya effortless. Tapi, sebagaimana ke-effrotless-an itu, tiket yang dibayarkan juga mahal. 2 atau bahkan 3 kali lipat lebih mahal.
Sedangkan orang-orang dengan tiket ekonomi di Whoosh, apakah bisa mendapat antrian serupa dan fasilitas serupa? Bisa, dengan catatan mau usaha lebih. Apa? Datang paling awal, antri paling awal, berjalan lebih cepat dari yang lain. Antriannya akan lebih tidak brutal dibanding kalau kita pasrah pasrah aja. Kita juga masih akan mendapat kursi di feeder ke arah yang kita mau.
Apakah ada jaminan kita akan mendapat banyak kenyamanan itu walaupun kita sudah melakukan semua yang tadi disebut itu —antri lebih awal dan berjalan cepat—? Jawabannya tidak. Tidak ada jaminan.
Lalu kemudian aku kepikir, ternyata dalam hidup kita tuh sebelas duabelas lah sama kayak orang naik whoosh. Orang-orang ber privilege itu udah dapet fasilitasnya, tinggal make. Mereka effortless sekali. Mereka sudah mulai lebih awal, jadi bisa "duduk" lebih awal. Sedangkan orang-orang tanpa privilege harus mengantri, berlari, berkeringat, dan banyak hal melelahkan lainnya untuk bisa di depan sana. Untuk bisa merasakan hal yang sama.
Jadi, kalau dalam hidup kita tidak berprivilege, maka usahanya harus lebih. Tapi apakah dengan usaha lebih itu ada jaminan kita akan mendapat yang kita mau? Jawabannya tidak. :') ah sedih sekali.
Tapi, lebih baik mencoba daripada tidak, kan?
Bandung, 9 September 2024
16 notes
·
View notes
Text
menulis tanpa pedoman penulisan, gapapa ya jangan dikomen. mau menuangkan perasaan kemarin sabtu dan ahad ke dalam bentuk tulisan aja takut keburu lupa (ga dong, masa iya bisa lupa xixi).
sebenernya pas tau ternyata jum'at tiba-tiba libur tu aku langsung cek apk kai, ternyata sisa keberangkatan jam 5 di hari itu, yang mana ga mungkin kekejar soalnya kelas selesai jam set 6 sore. belum beberesnya, jemur baju dulu karna pagi dah terlanjur nyuci, sama mau ke dokter dulu karna dah 3 hari ngantri tp ga dapet terus dan itu sekalinya dapet. yaudah nahan ga pulang dulu, halah setengah bulan lagi loh libur lebaran ya meskipun harus ngadepin sahur dan buka sendiri dulu ditambah masuk pekan uts di bulan puasa besok ini hm. akhirnya aku memilih gajadi pulang dan lesgo sabtu ahad kita ke bogor buat rakereg, padahal selangkah lagi tiket kereta kebeli. dah dikirim duit kakak buat beli tiket, ternyata ada tiket yg ke jogja malemnya dan itu sih opsi satu-satunya kalo gamau bis, tp gajadi wkwkwkwk dasar labil, padahal di kelas dah meraung-raung. besoknya muker dulu, kelar muker baru lanjut bogor. dan tau ga si sebenernya alasan aku mau ikut rakereg itu ril bukan pure mau kontribusi as delegasi AkSES gitu ya, ada si niat itu tapi kecil bgt. karna aslinya aku cuma pengen jalan-jalan, apalagi ke bogor?? kapan lagi kan, pikirku.
berawal dari nunggu grab sejam, untung dah pasang mindset 'apapun yg terjadi gaboleh badmood' wkwk jadi dibawa hepi aja toh kita ramean kok, asal ga ada yg ngajak ribut aja. trus habis nyampe kita jalan dulu lumayan, soalnya dah turun grab ternyata lokasi acaranya dah pindah gedung, makan malem 2 kotak (1 sisa muker, 1 dari sana), lanjut sharing session sama ksei lain, ngumpul sama ksei masing-masing dilanjut ke mixue sambil main abc 5 dasar pake huruf hijaiyah dan sebut ayat qur'an (maa syaa Allah tabaarakallah malmingku) sampe diusir karna mau closingan, lanjut main lagi bentar di mesjid tempat nginep, dan cuci-cuci. dan habis itu ternyata ga langsung tidur, tapi kek tetiba ada pembahasan asik yang berlanjut sampe jam 2 pagi, baru habis itu tidur, bangun jam 4 lebih lalu wudhu dan shalat, next jalan ke lapangan basket buat senam, lanjut sarapan nasi kuning tp ga anget, balik mesjid buat priper sidang komisi as acara terakhir. dh ready dh wangi rapi cantik semua, lesgo menuju aula, yey fgd tp orangnya ga sebanyak tahun lalu karna ngumpulnya sekarang per dept. di aku si 15 orang ya, 5 cew 10 cow but keren semua anak-anak ksei lain, membuatku yg awalnya ngrasa keknya ga perlu ngomong apa-apa deh ya maksudku cukup nyimak yg lain ae soalnya aku mah apa atuh, tp berujung buanyak ngomong dan sharing soalnya SEASIK ITU hehe.
habis selesai fgd seperti biasa tidak boleh lupa foto-foto, lalu sidang pengesahan dan foto lagi, foto bareng, foto sendiri, foto rame-rame juga sama semua, pokoknya foto terus. karna ga ada maksi yaudah kita ke gacoan dulu mumpung deket, nunggu grab lama bgt akhirnya naik angkot ijo bogor (iconic) 13k 5 orang wow murah kan. ngobrol buanyak bgt ini mah ber 6 sambil makan sampe 2 orang ketiduran, masih ngobrol terus sampe ditegur katanya maksimal 3 jam karna tempatnya waiting list, ok langsung pesen grab buat balik stasiun. shalat dulu soalnya pas bgt dh adzan, mumpung kereta jalannya masih 20 an menit lagi, dan alhamdulillah masih kedapetan duduk from bogor to pasming. udah, gitu aja tp seneng bgt tolong.
2 notes
·
View notes
Text
Poketrip, Pokemon Indonesia Journey
Masi amaze aja dengan giveaway pas comday kemarin. Dari 900an partisipan se-Indonesia, aink terpilih jadi salah satu dari empat orang beruntung yang dapet tiket pp ke Bali dan uang saku.
Uang saku tentu untuk biaya makan, penginapan dan transportasi ke bandara. Sekitar dua minggu sebelum hari h, aink uda searching penginapan murah denpasar dekat venue. Agak panik juga ngeliat hotel terdekat harganya bisa 200-300 permalam. Mana aink rencananya nginep dua hari kan yah. Acara tgl2-3 Maret, aink berangkat tgl 2 pagi pulang tgl 4 siang.
Begitu pencarian hotel diperluas, aink dapet yang semalemnya cuma 45rb. Murah anjay!, aink liat foto fotonya juga not bad lah. Toh disewa cuma buat tidur-mandi doang. Seharian pasti di luar hotel. Ga banyak mikir aink langsung booking, padahal harusnya liat review dulu. Bego emang
Tapi gpp, bad decisions make great story. I'll get to that later.
Berangkat abis shubuh dari shelter Arnes yang di baltos, nyampe bandara stg 7. Trus cetak boarding pass, berangkat dari bandara kertajati sekitar jam 9. Nyampe Bali menjelang dhuhur.

Panas bos. Aink mulai maklum kenapa disini bule banyak yang berpakaian minim. Aink naik gojek ke hotel yang jaraknya sekitar 13km dari bandara.
Sampai hotel jam2, cekin, taro barang goler bentar dan bersih bersih, trus langsung jalan ke venue. Iya, aink jalan karena uda menjelang sore dan ga begitu panas. Sekitar 2kiloan kalo jalan kaki karena tinggal lurus. Tapi kalo naik motor mesti muter-muter. Parah bet kayak di cimahi.
Asli, kalo ga panas dan ga terlalu jauh mending jalan aja.

Begitu sampai venue, langsung ke meja pendaftaran buat dapetin kartu pikachu batik dan pikachu visor. Trus jalan jalan ke area merchandise dan booth. Hunting stiker gratisan wkwkwk.

Ingin hati sepik sama bule dan warga jepun buat nambah temen main di game, apa daya aink datang dalam kondisi batuk dan sakit tenggorokan. Jadi yaaa, skip skip.
Aink cuma kenalan sama beberapa orang dari komunitas lokal, trus ketemuan sama temen sesama Player dari bandung dan bogor yang nyusul lewat kereta. Sama mereka berdua, aink nginep di hotel yang sama. Beda kamar, mereka bareng di kamar double bed.
Di booth pokemon go, aink dikenalin sama perwakilan pokemon go Indonesia. Dia itu yang komunikasi sama aink sejak aink dinyatakan sebagai pemenang giveaway. Berasa artis karena diliatin banyak orang dan dikenal sebagai orang hoki se-Indonesia raya.
Aink tuh sebetulnya bawa baju batik, karena ada meet and greet sama pikachu yang pake baju batik. Biar samaan cerita nya. Tapi pas liat antriannya uda males banget.


Dah lah, aink foto sama charizard aja. Sama foto foto objek pokemon yang lain.
Menjelang sore, temen yang trainer bandung ngajakin ke mall living World. Ternyata event Indonesia Journey ini diadain di dua lokasi. Yang di mall ada registrasi pokemon run, booth pokemon TCG dan pokemon go juga. Jadilah aink kesana dibonceng naik motor.
Mallnya terlihat biasa aja dari luar, tapi pas masuk terasa estetik banget. Kalo liat mall bandung tuh suasananya agak kaku, tapi di living World tuh bawaannya santai banget. Bahkan diijinin bawa piaraan asal dipakein diaper..
Aink suka mall ini, mushola nya juga enakeun. Cuman karena jalan depan mallnya kecil, jadinya tiap ada kendaraan keluar masuk mall bakal nyumbat arus dan bikin macet..
Pulang dari mall, aink diajakin nongkrong di caffe sama komunitas trainer lokal. Tapi aink uda tepar, jadi aink pulang duluan. Apalagi temen dari bandung, sebut saja opik ngajakin ikut funrun besok. Katanya ada 3 org yang berhalangan, jadi minta tolong digantiin lari ampe finish biar dapet medali.
Well, aink mesti ngumpulin tenaga. Jadi aja aink pulang duluan ke hotel. Pas pulang, aink ga mandi, cuma ganti baju trus tidur.
Besoknya paginya, aink jadi joki funrun sama opik. Trainer dari bogor, sebut saja berto, ga ikut funrun. Tapi ikut keluar dari hotel dan jalan jalan sendiri..
Aink nyampe venue sekitar jam 6an dan situasi masih gelap. Tapi ternyata larinya uda mulai. Buset, rajin amat. Mungkin karena 5k dan ngincer sebelum panas, jadi dimulai pagi banget.
Pas lari, aink liat ada 5 bodyguard item badannya kekar, ngelilingin dua orang cewe. Aink sama opik mikirnya pasti itu artis. Tapi entah siapa. Ternyata,

Aink ga kenal🤣
Hari kedua fokus main pokemon go. Nyari shiny pikachu batik dan pokemon legendaris dengan latar Bali.



Aink pulang sebelum jkt48 naik panggung. Uda lemes dan ada niat pengen jalan-jalan besoknya. Toh aink ga begitu suka girlband, jadi langsung jalan balik.
Berikut hasil rampasan aink dari Bali. Beberapa stiker aink dapet dobel karena ikut challenge dua kali wkwkwk.

Seperti malam kemarin, aink mutusin tidur cepet setelah nebeng mandi di masjid terdekat. Berto pulang malam itu juga jam 8an, sedangkan opik nginep lagi di hotel. Tengah malem, opik sempet dua kali ngetok pintu kamar aink. Tidur aink jadi agak terganggu, tapi ga separah opik yang hampir ga bisa tidur sama sekali.
7 notes
·
View notes
Text
Not Friend (Bukan Review Film)
Rasa ini sebenarnya sudah lama ingin kutuliskan. Tapi apa daya dengan kemalasanku. Malam ini, dengan backsound suara teriakan penonton bola, akan kutuliskan sebuah rasa.
Sebelumnya, aku akan berbicara mengenai alasan tulisan ini mengangkat judul film dari negara Thailand, "Not Friend". Seperti judulnya, tulisan ini bukanlah review film. Tulisan ini berisi bagaimana perasaanku mendengar seorang teman telah tiada. Jika pernah menonton film Not Friend, kurasa kalian telah memahami maksudku.
Aku ingat, saat itu adalah 1 tahun yang lalu.Temanku, sebut saja si A meninggal karena kecelakaan. Almarhumah adalah temanku sedari SD. Kami tidak dekat. SMP, kami di sekolah yang berbeda. Kemudian saat SMA, kami bertemu kembali di sekolah yang sama. Sungguh, kami tidaklah dekat.
Ketika SD setelah kuingat kembali, aku memang pernah mengobrol dengannya. Cukup sering, mungkin. Dalam ingatanku, kami sering mengobrol mengenai hal-hal mistis. Seperti, lele berkepala manusia, pipi bolong akibat menyiram ular dengan air panas, dan lain-lain. Saat SD di mataku ia adalah sosok yang asik untuk bercerita hal-hal yang berbau mistis, ia memiliki segudang cerita. Perempuan di kelasku pernah terbelah menjadi dua kubu, kami berada di kubu yang berbeda. Tapi percayalah, meskipun kami berada di kubu yang berbeda, tidak ada masalah di antara kami berdua. Ya, karena kami memang tidak pernah dekat.
Singkat cerita ketika SMA kami bertemu, namun selalu di kelas yang berbeda. Dalam tiga tahun, kami tidak pernah sekelas. Jangankan sekelas, mengobrol dan menyapa saja tidak pernah. Apakah pernah bertemu? Pernah, beberapa kali. Sekolahku tidak sebesar itu hingga memungkinkan dua makhluk tidak pernah bertemu. Ketika kami bertemu, di antara kami tidak ada yang memulai untuk menyapa duluan.
Kau tahu? Kepribadianku sangatlah angkuh kurasa. Aku sangat ingin menjadi seseorang dengan jiwa sosial yang tinggi. Tapi itu hanyalah keinginan belaka, nyatanya ketika bertemu teman yang tidak terlalu dekat aku seperti kebingungan. Dan kurasa, kebingungan itu terasa angkuh bagi orang lain. Aku tidak menyangkalnya.
Aku bingung ketika bertemu teman-teman lama yang tidak begitu dekat. Bingung memulai pembicaraan. Sangking bingungnya, aku ragu itu adalah kenyataan.
"Apa di depanku benar-benar teman lamaku?"
"Saat ini kah waktunya kami bertemu?"
"Mengapa semua orang seperti sudah akrab, hanya aku kah yang terasing di sini?"
"Mengapa hanya aku yang belum bisa mengalir mengikuti pembicaraan mereka?"
Pertanyaan-pertanyaan bodoh itu terus berputar di kepalaku. Maka dari itu, aku (sedikit) benci perkumpulan dengan teman (tidak dekat) lama.
Kembali mengenai perasaanku 1 tahun yang lalu, aku merasa seperti ketinggalan kereta. Waktu di mana aku dapat menyapanya, mengobrol dengannya, meminta maaf kepada nya telah melaju dengan kecepatan penuh. Aku tidak bisa apa-apa. Aku tidak dapat mengejar waktu itu. 3 tahun yang kulalui di SMA seakan pudar, hambar, dan tak bermakna. Beberapa kali reuni SD dan SMA diadakan, terasa seperti tiket bioskop yang kulewati karena ketiduran.
Periode SD yang kulalui sangatlah mungkin menciptakan kesalahan-kesalahan yang kulakukan terhadapnya. Lalu periode SMA dan setelahnya adalah waktu di mana aku seharusnya dapat menyapanya dan mengobrol dengannya. Dan mungkin ketika aku telah berteman dengannya, ia akan memaafkan kesalahan-kesalahan yang tak sengaja telah kulakukan. Tapi apadaya, aku tidak menyapanya waktu itu.
Kereta itu telah melaju kencang.
Memang benar apa kata pepatah. Waktu adalah uang.
Pesan: untuk kalian yang membaca tulisan ini, kumohon doakan temanku dengan segala kebaikan.
#tulisan#cerita#curhat#menulis#movies#not friends#masalah#maaf#rindu#tentang rindu#kangen#minta maaf
5 notes
·
View notes
Text
How Do We Say Goodbye
Aku menolak mendengarkan full version dari lagu Gala Bunga Matahari yang sedang viral belakangan ini. Melodi lagu ini rasanya nggak cocok sama telingaku. Entah kenapa sebagian lagunya Sal Priadi bisa jadi lagu kesukaanku tetapi sebagian lagi bahkan nggak ingin aku dengarkan untuk kali kedua.
Tapi sejujurnya, alasan utamaku adalah ketakutan terbesarku yaitu ditinggal meninggal oleh orang-orang yang aku sayang. Aku sedang nggak ingin mendengarkan lagu itu sambil membayangkan bagaimana jika si dia dan si dia meninggal.
Apalagi belakangan mama sering sakit. Sangat sering, mungkin dalam satu bulan akan ada waktu dua sampai tiga hari mama sakit hingga kesulitan untuk bangun dari tempat tidur. Dan, aku si anak sulung ini bahkan nggak tau harus berlaku seperti apa.
Aku pernah menyesal bertahun-tahun karena nggak mau menerima permintaan eyangku untuk memijit kakinya sebelum beliau meninggal. Bukan apa, aku hanya malu saat itu. Sejujurnya aku takut kejadian itu terjadi lagi—aku nggak sempat merawat mama saat sakit sebelum ia meninggal.
Namun semesta sepertinya mengkhianati usahaku untuk tidak mendengar lagu itu. Iya, lagunya nggak lewat kok, tapi yang lewat lagu lain yang...ya sama aja.
Lagu ini lewat dan aku malah membaca liriknya dengan cermat. Sialnya saat itu aku dan mama sedang berantem dan kami saling mendiamkan satu sama lain. Hal ini sangat sangat sangat jarang terjadi. Dan sialnya lagi, mama tiba-tiba sakit saat aku sedang tidak ingin berinteraksi dengannya.
I fear the worst, but how could you leave us all behind?
There's so much to say but there's so little time
So how do I say goodbye
To someone who's been with me for my whole damn life?
You gave me my name and the color of your eyes
Aku pernah bilang kalau orang yang paling aku takutkan kematiannya adalah Aliya, adikku. Aku sangat dekat dengannya, dia tahu hari baik dan burukku. Saat itu aku bilang kalau aku mungkin bisa hidup tanpa orang tuaku karena gap usia kami jauh dan kemungkinan besar mereka akan mendahuluiku. Tapi aliya? Kami hanya terpaut 2,5 tahun dan dia adalah diary berjalanku.
Namun, setelah mendengar lagu itu, aku jadi sedikit memikirkan ulang, apa mampu aku mengucapkan selamat tinggal di depan liang lahat orang tuaku kelak?
Kemarin aku keras kepala untuk nggak mengucapkan kata maaf duluan. Aku mau kata maaf keluar dari mulut mamaku sesekali. Tapi mendengar lagu itu dan melihat mamaku sakit, aku takut akan menyesal kemudian.
Setelah itu aku masih nggak mau minta maaf sih (haha, gengsi). Hingga kemudian semalam mantan pacarku bilang mamanya masuk rumah sakit karna demam. Kami sama-sama berpikir bahwa mungkin demam berdarah atau tipes. Namun kemudian kondisi berubah buruk dalam waktu cepat. Pagi ini mamanya sudah berpulang.
Aku langsung memesan tiket kereta. Jadwalnya jam 7 pagi. Kemudian menangis kecil di kursi kereta untuk mamanya, dan juga untuk mamaku.
Mengucapkan selamat tinggal untuk seseorang yang memberiku nama, memiliki kepribadian yang mirip denganku, dan membuatku memiliki warna mata coklat yang berbeda antara mata kanan dan mata kiri ini nampaknya nggak akan mudah.
4 notes
·
View notes
Text
Tiket Kereta Api Buat Libur Panjang Tahun Baru Sudah Bisa Dipesan
BANTEN – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI telah membuka pemesanan tiket untuk liburan natal dan tahun baru 2024 (Nataru) mulai Senin (6/11/2023). Tiket dapat dibeli melalui aplikasi Access by KAI, website kai.id, serta seluruh channel resmi pemesanan tiket KA lainnya. Dalam hal ini, KAI menetapkan masa periode angkutan Nataru mulai dari keberangkatan kereta api pada 21 Desember 2023…

View On WordPress
0 notes
Text
Apa arti cinta?
Apakah cinta harus saling memiliki? Atau cukup merelakan dia bahagia dengan yang lain?
Karena, kalau boleh jujur, bahagianya memang bukan aku.
Lalu, mengapa aku terus mengekang dia untuk mencintaiku?
Setelah lamaranku ditolak kemudian melihat pernikahan Fathia, aku fokus mengejar S3. Aku tak peduli orang bilang aku apa. Apakah orang bilang bahwa aku mencari gelar doktor untuk pelarian atau apa. Aku tak peduli. Mereka tak tahu lukaku, kenapa aku harus memperhatikan dia.
Hidupku sudah dimulai seperti baru lagi. Aku bertemu dengan orang orang baru, dan tentunya Syifa yang memang sedang melanjutkan pendidikan S2 nya di Bristol, Inggris bersama suaminya. Dia turut sedih dengan peristiwa yg menimpaku. dia tahu apa yg terjadi.
Hingga saat ini sebetulnya aku juga tak percaya mengapa Fathia begitu cepat melupakanku. seminggu setelah ayahnya menolakku, dia menyebarkan undangannya. Padahal baru beberapa pekan yang lalu, kami berdiskusi hangat mengenai beberapa topik taaruf yang harus dibereskan, seperti model keluarga yang akan dibangu dan visi misinya.
Namun malang bukan kepalang, lamaranku harus berhenti karena tak mendapatkan restu ayahnya. Dia memandang bahwa tak pantas lelaki sepertiku bersanding dengan Fathia yang sudah dirawat dengan penuh kasih sayang dan pendidikan yang terbaik. Tak cocok jika keluarga miskinku bersanding dengan dia yang terlahir sudah kaya raya dan mendapatkan makanan terbaik, pendidikan terbaik, dan lingkungan yang terbaik.
Aku telah bertekad melupakannya. Tak elok bagi seorang lelaki terhanyut dalam kesedihan terlalu lama. Kini aku telah mempunyai banyak teman baru di Inggris. Aku juga harus mulai fokus dengan studi PhD ku di London. Aku harus mendapatkan nilai yang bagus dan aktif di perhimpunan pelajar. Karena dengan dua hal inilah aku bisa melebarkan kesempatanku untuk berjejaring dengan banyak orang.
Urusan menikah? Aku berdoa semoga tahun ini aku bisa menikah. Jika memang berjodoh, sepertinya aku akan menikah dengan Nurul, mahasiswa master di UCL yang akhir ini banyak membantuku terkait penelitian di departemenku. Dia anak yang tak kalah cerdas, cantik, dan juga alim. Setelah ditelusuri lebih dalam, ternyata dia juga satu almamater SMA ketika kami masih sama-sama di Darul Ulum, Jombang. Tak heran bahasa Inggris dan Arabnya sangat mahir. Ibu juga sudah menyetujui tentang ini, bahkan ternyata Ibunya Nurul juga kawan lama Ibuku ketika masih aktif di Muslimat Jawa Timur, sepuluh tahun yang lalu. Betapa bungahnya ibuku ketika tahu bahwa Nurul telah tumbuh menjadi perempuan yang cerdas dan berpendidikan tinggi. Aku harus fokus mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk undangan dan tiket pulang ke Indonesia. Insyaallah sembilan hari lagi kami berdua akan mengambil summer break untuk pulang ke kampung halaman dan menikah.
“Apa ndak terlalu buru-buru Dhe?” Kata Syifa diikuti beberapa pertanyaan selanjutnya dari Mas Fahmi, suami Syifa.
“Sepertinya tidak. Sudah dipikirkan matang-matang. Ibu juga sudah setuju, tabungan juga sudah ada. Hukum menikah di kasus saya sudah naik dari sunnah menjadi wajib.” Jawabku lugas.
“Begitu ya. Ya sudah. Oh iya, ini ada titipan surat dari Fathia untukmu. Dia menitipkan surat untukmu minggu lalu ketika kami pulang ke Indonesia dua minggu lalu. Terimakasih sudah jauh-jauh silaturahmi ke Bristol.” Syifa menyodorkan amplop putih bersih yang berisi surat dari Fathia kearahku.
“Terimakasih Kak, akan aku baca nanti di perjalanan. Saya ijin pamit ya Syifa, Mas Fahmi.”
“Iya, hati-hati. Kabari kalau sudah sampai di London. Titip salam untuk Nurul ya.”
Aku membalikkan badan berpamitan kepada mereka. Beruntung kereta menuju Bristol belum berangkat. Aku bergegeas masuk ke gerbong lima dan duduk di samping jendela. Melelahkan juga ternyata perjalanan dari London ke kota ini. Aku meletakkan barang-barangku di bagasi atas, dan tak lupa mengambil surat dari Fathia. Aku cukup penasaran dengan isinya, walaupun tak cukup membuatku bergairah.
Assalamualaikum Mas
Aku tahu bahwa lancang sekali aku mengirimkan surat ini kepadamu. Tapi aku tak tahu lagi kepada siapa aku harus bercerita. Sudah satu tahun aku menikah dengan Aldika tetapi kami tak mendapatkan banyak kecocokan dalam berkeluarga. Rumah kami yang besar tak berasa seperti rumah yang bisa dijadikan tempat kembali. Entah sudah beberapa kali tangan dia melayang ke pipiku hingga memerah. Umpatan dia adalah makanan sehari-hariku sebagai istrinya, Mas.
Sebetulnya aku tak terlalu masalah dengan dua hal itu. Tapi, aku betul-betul naik darah ketika aku tahu bahwa dia adalah orang yang menyukai sesama jenis Mas. Sampai sekarang aku tak pernah disentuhnya dan menggenapkan diri menjadi seorang istri. Justru, beberapa kali malah dia berani membawa teman prianya untuk bermain di kamar kami. Aku hanya bisa menangis melihat keadaan ini. Betapa malang perempuan seperti diriku yang telah menolak lamaran pria yang meratukan wanita, kemudian justru menerima pinangan seseorang yang bejat akal dan perilakunya.
Abi sudah tahu tentang ini, dia bahkan betul-betul marah kepada Aldika ketika tahu bahwa dia adalah seorang gay. Aku beruntung masih mempunyai Abi yang mendukung. Pekan lalu, kami sudah mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama.
Meskipun begitu, aku masih takut Mas. Terkadang lelaki bejat itu masih mengintaiku dari belakang. Dia juga sering mengirimkan teror bahwa dia ingin menjamin aku dan keturunanku tak akan bahagia selama-lamanya. Oleh karena itu, apakah Mas bersedia melindungiku? Aku ingin meminta perlindungan darimu karena kamulah orang yang bisa membuatku merasa aman. Ilmu matang psikologi klinismu pasti juga akan banyak membantu aku untuk keluar dari episode traumatis ini.
Maaf jika aku lancang, apakah Mas mau menikahiku dan memulai hidup baru di Inggris? Aku bersedia menemanimu hingga selesai program PhD mu di UCL. Aku juga mempunyai senior lulusan FK UI yang juga sedang belajar disana. Mungkin ini bisa juga menjadi jalanku untuk melanjutkan pendidikan Master of Clinical Medicine di Oxford University.
Aku sangat memohon kepadamu seperti seorang fakir yang memohon kepada tuannya. Tolong selamatkan aku. Aku tak mau hidup dalam bayang-bayang lelaki bejat itu dan hidup dalam luka trauma masa lalu. Maafkan aku jika terlalu lancang.
Hormat saya.
Fathia
---
Aku meneteskan mata membaca kalimat demi kalimat yang dia tulis. Tak sadar ternyata aku juga masih sayang kepadanya. Siapa gerangan orang yang tak mau dengan perempuan yang cerdas, baik hati, dan mapan secara ekonomi? Jujur hingga saat inipun aku masih belum bisa melupakanmu, Fathia.
Sebentar, akan aku usahakan barangkali aku bisa membatalkan rencana pernikahanku dengan Nurul. Aku akan berdiskusi dengan Ibu mengenai ini. Tunggu Fathia, semoga kau baik-baik saja disana. Aku tak tega melihat wanita sebaik dirimu disia-siakan oleh orang yang bejat akhlaknya.
**
“Saya terima nikah dan kawinnya Fathin Nurul Adilah binti Adichandra dengan mahar seperangkat alat shalat, dibayar tunai.”
“Sahh! Alhamdulillah”
Sorak sorai tamu undangan mengucap syukur atas lancarnya proses pernikahanku dengan Nurul. Aku melihat ibu sangat bahagia dengan sahnya hubungan kami secara syariat Islam. Teman-teman kami dari Darul Ulum juga datang silih berganti bertamu di pesta pernikahan kami.
Di belakang kursi tamu, aku juga melihat Fathia datang bersama Ayah dan Ibunya. Tak dinyana, ternyata anak petani kecil dari Gresik ini sudah tumbuh dewasa dan sedang melanjutkan pendidikan tertingginya di salah satu kampus terbaik dunia. Plus, istrinya juga merupakan seorang yang cerdas dan aktif mengurusi ekonomi inklusif di Indonesia.
Aku telah matang untuk menutup masa laluku. Tak mungkin aku membatalkan pernikahanku hanya karena Fathia. Walaupun jujur, ketika itu aku masih ada rasa kepadanya. Namun setelah aku sowan ke Abah Kyaiku di Darul Ulum, beliau memberiku nasihat bahwa cinta itu seharusnya diberikan secara utuh setelah menikah. Bukan kepada mereka sebelum aku menikah. Cinta bisa diraih dengan usaha, walaupun pasti tak akan mudah. Tak ada ibadah yang mudah di dunia ini.
Aku telah tekad untuk beribadah dengan Nurul, membangun keluarga yang penuh kasih dan sayang bersamanya. Dia adalah perempuan baik dan cerdas yang pernah aku temui. Abah Kyaiku juga menyampaikan bahwa dia adalah seorang Hafidzah yang tak pernah menunjukkan dirinya bahwa dia hafal Quran. Betapa bahagianya aku mendapatkan seorang istri penghafal Quran. Itu adalah doa yang pernah selalu aku langitkan ketika masih menyelesaikan tesisku di Universitas Indonesia. Aku telah bertekad untuk menutup halaman lamaku, maaf aku tak bisa membantu sesuai dengan apa yang kamu mau, Fathia. Semoga kelak kamu akan dipertemukan dengan orang yang baik akhlak dan agamanya.
“Mas” Nurul memanggilku bisik-bisik
“Iya Dhe?”
“Terimakasih ya telah memilihku. Semoga aku bisa menjadi istri yang berbakti kepadamu sepenuhnya” Dia melanjutkan.
“Sama-sama, istriku. Setelah ini, kita harus kembali lagi ke Inggris dan berkutat dengan pekerjaan kampus. Oh ya, siapkan juga proposal doktoralmu. Sepertinya aku bisa mencarikanmu promotor untuk PhD mu di London. Kita bangun keluarga yang baik secara dunia dan akhirat ya.” Jawabku penuh hangat kepadanya.
“Siap Pak Bos!” Jawab dia lucu. Seperti anak kecil yang sedang diperintah gurunya untuk membelikannya jajan.
Selesai (6/6)
Menjadi yang Kaucintai - Bagian 6
@careerclass @bentangpustaka-blog @langitlangit.yk
23 notes
·
View notes